Sabtu, 26 Maret 2016

Review Film Urban Legend Jepang "TEKETEKE 2"

Hai semuanya^^
Udah lama ngilang nih? Kemana ya
Hehehe ga kemana mana kok, cuma sibuk aja belakangan ini.
Setelah berpikir panjang untuk menentukan tema apa yang bakal dibahas di blog aku ini, akhirnya aku menrmukan sesuatu yang menarik.
Yaitu film jepang yang diangkat dari urban legend yaitu TEKETEKE.
Mungkin sinopsis TEKETEKE 1 udah pernah di bahas di socmed, jadi aku bahas yang ke-dua-nya aja.
Ini film baru aja aku tonton di salah satu channel tv jepang dan aku berniat untuk ngepost tentang film yang aku tonton barusan (mumpung masih inget)

Ok mulai dari permulaan dulu~
Setelah kematian Rie (sepupu Kana) karena dibunuh TekeTeke, Kana menjadi takut untuk keluar rumah. Suatu ketika ia didatangkan guru atau tutor ke rumahnya oleh ibunya, ia masih saja diam di dekat jendela. Suatu hari, sang tutor itupun memberikan hadiah kepada Kana agar tidak diam seperti biasanya. Saat sang tutor memberikan hadiahnya kepada Kana, Kana langsung teriak histeris dan membuang kotak hadiah tersebut (kotak hadiah itu berwarna merah). Setelah kejadian itu, Kana menjadi sakit dan suatu hari ia di bawa ke rumah sakit bersama ibunya.

Setelah keluar dari rumah sakit, ibu Kana ada keperluan sehingga ia meminta Kana untuk pulang sendiri. Ibunya memberikan obat yang harus diminum pada saat ia sudah sampai di rumah. Setelah beberapa saat kemudian -dengan jalan kaki- , hari sudah hampir malam dan Kana belum sampai ke rumah. Pada saat ia berjalan di jembatan atas dekat rel kereta, ia merasakan hembusan angin kencang. Ia berpikir bahwa TekeTeke sedang dekat dengannya. Dengan santai, Kana berjalan terus sambil berpikir bahwa ia sedang tidak memakai sesuatu yang berwarna merah (sweater yang ia pakai warna putih abu abu). Beberapa saat kemudian, terlihat jelas TekeTeke sedang ada dibelakang Kana (Kana tak menoleh ke belakang). Namun Kana terus berjalan. Kemudian TekeTeke itu berjalan cepat menuju Kana dan memotong dua bagian tubuh Kana. Saat mayat Kana tergeletak di jalan, plastik kantong obatnya terbuka dan memperlihatkan bungkus obat yang dibawa Kana ternyata berwarna merah.

Setengah hari kemudian, lokasi tempat Kana terbunuh diamankan. Ada sepasang teman -Natsuki dan Reiko- melihat tempat tersebut. Natsuki/Reiko (duh lupa) ingin melihat dengan dekat ke lokasi itu, tetapi salah satu dari mereka menarik tangan Natsuki/Reiko untuk segera berangkat agar tidak terlambat ke sekolah.

*skip*

Pada saat selesai pelajaran jam olahraga, Reiko menuju ke lokernya. Namun ada sesuatu yang hilang dari tasnya, yaitu dompetnya. Natsuki pun membantu mencari dan mengingatkan kembali dimana Reiko menaruh dompetnya. Kemudian Reiko menghampiri Erika, ia bertanya kepadanya kalau dompetnya hilang. Reiko mengira bahwa dia yang menghilangkannya. Namun Erika pun menjawab kalau ia tidak melihat dompetnya. Salah satu teman geng nya Erika pun berkata, mungkin karena ia lupa mengunci lokernya sehingga dompetnya terambil.

/// Reiko adalah murid yang tak mempunyai teman dan sering di bully teman kelasnya///

Setelah bel sudah berbunyi, Natsuki dan Reiko bergegas untuk pulang. Pada saat berjalan keluar, salah satu teman Erika menghampiri Natsuki untuk makan bersama di luar. Melihat ajakan tersebut, Reiko pun langsung berpamit karena ada tugas yang harus ia selesaikan dan meninggalkan Natsuki bersama dengan geng Erika.

Setelah Natsuki selesai bernyanyi, semuanya pun bertepuk tangan. Lalu Erika berbicara mengenai Reiko yang tadi menuduhnya kalau ia yang mengambil dompetnya. Natsuki pun curiga. Pada saat Natsuki bertanya “apa yang kalian bicarakan?”. Semuanya pun diam dan melanjutkan perbincangan mereka. Natsuki pun bertanya lagi “apa kalian tahu siapa yang mengambilnya”. Lalu salah satu dari mereka pun menjawab “Ya , dia terlihat sombong terhadap kita”. Lalu Erika pun menjelaskan bahwa ialah yang mengambilnya. Ia mentraktir gengnya dan Natsuki dengan menggunakan uang Reiko. Lalu Erika memberi dompet tersebut kepada Natsuki. Lalu Erika mengancam kalau Natsuki memberi tahu kalau Erika yang mengambilnya, maka Natsuki akan menjadi musuhnya.

Reiko pun merasa dendam terhadap geng Erika yang sudah membully nya dengan keterlaluan. Ia pun mencari cara untuk bisa memusnahkan geng Erika satu persatu. Ia berpikir kalau bagaimana cara membuktikan bahwa mitos TekeTeke itu adalah benar. Ia pun mengabari salah satu dari geng Erika, Sayaka , untuk segera datang ke jembatan diatas rel kereta untuk meminta maaf kepada geng Erika. Beberapa saat kemudian, Sayaka dan Saki datang ke jembatan tersebut.  Tetapi ia tidak melihat Reiko disana. Angin pun berhembus kencang, Saki dan Sayaka pun ketakutan. Beberapa saat kemudian TekeTeke datang, dan Sayaka berusaha untuk lari tapi apadaya, ia terbunuh oleh TekeTeke. Darah pun bermuncratan kemana mana termasuk ke seragam Saki. Untungnya Saki tidak terbunuh oleh TekeTeke. Dibelakang Saki, Reiko pun kaget dan menyadari bahwa TekeTeke itu memang ada.

Keesokan harinya, pada saat kelas sepi, Natsuki –sambil memegang dompet Reiko- sedang memikirkan kata kata untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian Reiko datang. Reiko pun penasaran apa yang Natsuki sembunyikan darinya, ternyata Reiko pun berhasil mengambil dompetnya kembali. Reiko pun berkata “apa maksud ini semua. Aku sudah mengira kalau kamu adalah salah satu dari mereka”. Lalu Reiko bergegas keluar dari kelas. Sebelum keluar, ia berkata kepada Natsuki kalau TekeTeke memang ada, dan ia telah melihatnya langsung dengan Sayaka sebagai umpannya. Natsuki pun terkejut.

Pada saat pembuatan Koran sekolah, Natsuki mencari Mao, namun Mao tidak ada. Salah satu dari anggota itupun berkata kalau Mao sedang ada urusan dan pergi. Natsuki pun curiga –Mao adalah anggota dari geng Erika- dan Natsuki pun bergegas pergi mencari Mao untuk menyelamatkan Mao. Natsuki pun melihat Mao dan berteriak memanggil Mao, tetapi Mao tak mendengar. Ia mengejar Mao sampai ke tempat sebelum rel kereta itu. Lalu Natsuki berteriak memanggil Mao. Untung Mao menoleh, tetapi angin kencang berhembus dan TekeTeke merangkak dengan cepat dan membunuh Mao dengan cepat. Natsuki pun kaget dan jatuh ke jalan sambil melihat jasad Mao. Tiba tiba datang Reiko dengan muka datar, ia menghampiri Natsuki, “Lihat?” “Hentikanlah Reiko” “Kenapa kamu tidak memikirkan cara menghentikannya saja”.

Natsuki pun akhirnya melihat TekeTeke langsung. Keesokan harinya, ia berniat untuk datang ke rumah Kana untuk berdoa untuk arwah Kana. Saat ia masuk ke rumah Kana, ia melihat sosok yang tak asing.

*Flashback
Sosok tak asing itu adalah pria yang ditemui Reiko dan Natsuki pada saat mereka ingin melihat lokasi Kana terbunuh. Namun pria itu pergi. Pria itu adalah yang membantu Kana dan Rie untuk mencari tahu asal usul TekeTeke. Pria tersebut masih penasaran akan mitos itu. Ia pun mendatangi rumah TekeTeke (Reiko) untuk mencari tahu lagi tentang wanita yang diperkosa yang diketahui adalah Reiko. Ia pun bertemu dengan kakek yang ternyata ia melihat kejadian pada saat Reiko itu diperkosa oleh tetangganya. Ia pun bercerita, pada saat main, di bukit, ia mendengar suara dibalik pohon. Saat ia melihat asal suara tersebut, ia kaget dan pergi. Beberapa bulan kemudian, Reiko yang diperkosa itu bunuh diri di rel kereta api dengan tubuh yang terbagi dua. Beberapa hari kemudian, orang yang memperkosanya dan kedua temannya tewas karena terlindas rel kereta api. Mungkin itu balas dendam dari Reiko terhadap mereka yang sudah memperkosanya.

Saat selesai berdoa di rumah Kana, Natsuki pun mengejar pria tersebut. Lalu pria tersebut melangkah dengan cepat. Tiba tiba Natsuki terjatuh, lalu pria tersebut memberikan sapuntangannya kepada Natsuki. Lalu Natsuki berdiri dan berkata kalau dia melihat TekeTeke itu secara langsung. Pria tersebut pun akhirnya penasaran  bagaimana ia bisa melihat TekeTeke secara langsung tetapi ia tak terbunuh. Akhirnya mereka saling bertukar cerita. Pria itu pun memberitahu bagaimana korban korban TekeTeke bisa terbunuh dengan mengaitkan nama sang pemerkosa Reiko yang dikenal sebagai TekeTeke. Rie, Kana, dan temannya Kana ternyata mempunyai keterkaitan nama dengan si pemerkosa Reiko itu. Lalu Natsuki menuliskan nama nama anggota geng Erika dan mengaitkan dengan nama si pemerkosa Reiko itu. Ternyata semua anggotanya memiliki keterkaitan nama dengan si pemerkosa itu, kecuali Saki, ia tak terbunuh pada saat Sayaka terbunuh. Lalu ia menuliskan namanya sendiri, ternyata Natsuki memliki keterkaitan nama dengan si pemerkosa tersebut. Pria itu berkata kalau Reiko (teman Natsuki) adalah alat yang dimanfaatkan TekeTeke untuk bisa mencari orang orang yang terkait namanya dengan nama si pemerkosa itu. Natsuki dan pria itu pun memastikan keempat dari geng Erika yang tersisa kalau mereka tidak kenapa kenapa. Natsuki pun menelpon mereka satu satu, tetapi tak diangkat oleh keempatnya. Ia dan pria itupun langsung menuju lokasi dimana Reiko biasanya menjebak anggota geng Erika untuk dibunuh.

*sebelumnya
Reiko  meminta untuk Erika datang ke sebuah gedung untuk meminta maaf kepada Erika. Lalu salah satu dari temannya ketakutan akan ajakan Reiko, takut dirinya akan menjadi korban selanjutnya. Namun teman yang satu lagi menyetujui ajakan dari Reiko dan balas dendam kepada Reiko, agar rencana Reiko tak berhasil tepatnya. Erika pun menyetujuinya dan datang ke gedung tersebut.

Setelah sampai di gedung itu, hari sudah gelap dan suara keheningan mulai terasa. Dengan senter, keempat anggota geng Erika menyusuri gedung itu. Pada saat melewati toilet, salah satu anggota ternyata ada yang tak tahan ingin buang air kecil. Namun ketiga lainnya tetap mencari dimana Reiko bersembunyi. Pada saat di toilet, (sebut aja A) A mendengar sesuatu yang ada di balik bilik toilet tersebut, lalu ia menghampirinya. Lalu bunyi suara teriak yang membuat tiga yang lainnya penasaran, ketiganya pun mengecek apakah A baik baik saja atau sudah terbunuh oleh TekeTeke. Ternyata tubuh dan kaki A telah terpotong 2 bagian, dengan pinggang ke bawah berada diatas toilet sementara atas nya tergeletak dibawah. Ketiga lainnya histeris dan keluar dari toilet tersebut. Dua diantaranya lari dengan cepat sementara Erika perlahan meninggalkan gedung itu sehingga yang ada di gedung itu tinggal Erika seorang. Di luar, dua lainnya berhasil melarikan diri dari gedung itu dan bergegas menjauh jauh dari gedung itu. Tak lama, angin berhembus kencang dan seketika TekeTeke menyerang mereka berdua dan mereka terbunuh seketika.

Didalam, Erika masih penasaran dimana Reiko bersembunyi. Sambil menaiki tanga dengan menyalakan senter dan memegang alat pel. Ia pun tertuju pada ruangan yang terdapat cahaya karena cahaya dari jendela itu. Ia memasuki ruangan tersebut, ia menyenteri semua yang ada di dalam ruangan itu, tibatiba ia tak sengaja menyenteri TekeTeke yang ada di jendela. Dengan cepat TekeTeke mengejar Erika, tetapi Erika memukul TekeTeke itu dengan alat pel, seketika Erika pun terbunuh.

Pada saat Natsuki dan pria itu sampai di tempat biasa Reiko sebagai tempat pembunuhan anggota geng Erika, mereka melihat mayat kedua anggota geng Erika yang ada di luar gedung. Mereka pun menutup mata. Tiba tiba Reiko pun datang. “Mengapa kamu melakukan ini semua?”. Angin berhembus kencang, mereka berdua melihat TekeTeke dekat dengan mereka, mereka pun saling dorong dorongan agar terhindar dari TekeTeke. Reiko menyuruh Natsuki dan pria itu kabur, tapi apadaya, Reiko terbunuh. Dengan cepat, Natsuki dan pria itu berlari sekencang mungkin ke mobil agar mereka terhindar dari TekeTeke. TekeTeke pun mulai mendekat. Sekejab pria itu ingat akan mantra yang digunakan untuk mengusir TekeTeke tersebut, lalu ia mengatakannya dengan cepat. Tak ada hasil dengan mantra itu, namun Natsuki mengucap arti nama dari si pemerkosa Reiko (TekeTeke) itu, Natsuki pun terjatuh dan ia berdiri dengan cepat sambil menutupi wajahnya. Tanpa disadari, setelah mengucap kata tersebut, TekeTeke pergi. Tetapi seragam yang dipakai Natsuki tersabit oleh TekeTeke. Ia hamper terbunuh.

Natsuki dan pria tersebut kembali ke lokasi dimana kedua anggota geng Erika plus Reiko terbunuh. Natsuki pun melihat jasad Reiko dan berlutut sambil menangis. “Maafkan aku” “Maafkan aku” “Maafkan aku”. Ia berkata maafkan aku berkali kali. Tiba tiba mata Reiko terbuka sekejab. Natsuki pun kaget.  Ternyata Reiko telah dimasuki ruh TekeTeke. Reiko pun merangkak menghampiri Natsuki dan membunuh Natsuki.

~End~

Review sedikit ya, disini TekeTeke nya terlihat jelas wajahnya dibanding TekeTeke di film pertama. Gimana? Seru kan? Kalo seru, ayo tonton filmnya? Hehehe :D
Btw kalau ada salah kata/ceritanya kurang lengkap di maafin ya ^^ Kalian bisa comment apa aja yang kurang/yang salah terhadap synopsis yang aku buat ini. Thanks for reading!

Btw add dan follow aku ya^^
IG jejejordy
Path Jordy Elcano